Manado – “Gubernur Yulius Selvanus Bukan Pesulap, Warga Sulut Bersabarlah”. Berbagai kritik dan sorotan yang diarahkan kepada Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, merupakan bagian dari dinamika demokrasi yang wajar.
Namun demikian, publik diimbau untuk menyampaikan kritik secara konstruktif dan berbasis data, bukan membangun narasi yang mengarah pada fitnah atau disinformasi. Menurut Ivanry Matu, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Utara, penting bagi masyarakat untuk memahami konteks dan situasi pemerintahan saat ini.
“Pak Gubernur Yulius Selvanus baru dilantik pada 20 Februari 2025, artinya beliau baru delapan bulan menjalankan roda pemerintahan. Beliau bekerja menggunakan APBD 2025 yang telah ditetapkan oleh pemerintahan sebelumnya. Jadi, jangan berharap semua bisa berubah seketika,” jelas Ivanry. Selain faktor waktu, terdapat sejumlah kebijakan nasional yang turut memengaruhi ruang fiskal pemerintah daerah, di antaranya:
– Kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, termasuk penyesuaian transfer ke daerah.
– Prinsip kehati-hatian dalam penggunaan anggaran daerah, guna memastikan setiap rupiah tepat – sasaran.
– Penataan ulang program prioritas agar sejalan dengan visi-misi pemerintahan Yulius Selvanus–Victor Mailangkay.
Meski menghadapi berbagai keterbatasan, Gubernur Yulius Selvanus menunjukkan komitmen kuat terhadap perbaikan tata kelola dan pembangunan Sulawesi Utara.
Baca Juga : Minahasa Utara, Dari Likupang Menuju Indonesia Sejahtera

“Beliau bukan pesulap yang hanya mengucap abrakadabra lalu semua selesai. Tetapi kerja nyata beliau terlihat—mulai dari pembenahan birokrasi, mendorong investasi, hingga turun langsung memperbaiki fasilitas publik bahkan dengan biaya pribadi,” ujar Ivanry.
Beberapa contoh nyata yang disampaikan antara lain:
– Revitalisasi Kolam Renang KONI Manado yang dibiayai dari kantong pribadi Gubernur.
– Renovasi Kantor BUMD dan biaya operasional awal guna memastikan perusahaan daerah tetap produktif.
– Dukungan pribadi terhadap para atlet daerah hingga berhasil meraih prestasi nasional.
Selain itu, dalam kurun waktu delapan bulan terakhir, sejumlah menteri kabinet telah berkunjung ke Sulawesi Utara untuk memperkuat koordinasi pembangunan. Dukungan pemerintah pusat juga sangat nyata, di antaranya:
– Pembangunan SMA Taruna Nusantara di Langowan dengan nilai investasi mencapai Rp500 miliar.
– Pembangunan Sekolah Rakyat di Tompaso senilai Rp200–300 miliar.
– Proyek-proyek strategis dalam RPJMD Sulut 2025–2030, meliputi:
– Tol Manado–Minsel
– Jembatan Lembeh–Bitung
– Pembangunan GOR bertaraf nasional
– Penataan tata niaga tambang rakyat
– Pengembangan sektor pariwisata, kelautan, dan agribisnis.
Ivanry menegaskan bahwa berbagai program ini merupakan bagian dari fondasi transformasi ekonomi Sula
“Kita optimis mulai tahun 2026, Sulut akan menjadi salah satu daerah dengan banjir proyek strategis nasional. Semua diarahkan untuk memberikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat—dari nelayan, petani, pelaku UMKM, hingga generasi muda,” ujarnya.
Sebagai penutup, Ivanry mengajak masyarakat untuk memberikan kepercayaan dan waktu kepada Gubernur Yulius Selvanus dalam menata dan membenahi Sulawesi Utara.
“Pak Gubernur Yulius Selvanus bukan pesulap. Tetapi beliau adalah pekerja keras yang sedang membangun fondasi untuk masa depan Sulawesi Utara yang maju, mandiri, dan sejahtera,” pungkasnya.






